Composting menggunakan proses alami ini di kebun. Pengomposan adalah proses daur ulang tertua dan paling sederhana di dunia. Ini memiliki beberapa keuntungan: sampah kebun dan dapur yang dikomposkan di kebun tidak harus dibuang sebagai sampah. Kompos merevitalisasi tanah dan merupakan pupuk yang sangat baik.
Dibandingkan dengan pembuangan sampah organik di “tempat sampah organik”, composting sendiri menghilangkan kebutuhan transportasi truk ke fasilitas pengomposan dan kebisingan terkait serta emisi polutan. Namun, pengomposan sendiri hanya masuk akal jika ada kebutuhan untuk kompos yang dihasilkan. Jika tidak ada cukup area taman dengan bedengan, pemupukan kompos juga dapat menyebabkan kelebihan pasokan tanah.
Aturan praktis: Kebun rumah yang dipupuk dengan kompos harus memiliki luas minimal 50 meter persegi per anggota rumah tangga untuk menghindari pemupukan yang berlebihan.
Jika Anda mengikuti beberapa aturan sederhana saat membuat kompos, tidak akan ada gangguan bau dan Anda akan mendapatkan kompos yang baik.
Pilihan tempat: Tempat (semi) teduh di tanah terbuka cocok sebagai area pengomposan. Jaring kawat di lantai dapat mencegah masuknya hewan pengerat. Area pengomposan harus mudah diakses. Untuk menghindari perselisihan dengan tetangga, area pengomposan harus ditempatkan pada jarak yang cukup dari garis properti, terutama dari teras atau jendela. Dengan kotak cacing (lihat di bawah), Anda bahkan dapat membuat kompos di balkon atau di dalam ruangan.
Pilihan wadah: Ada pilihan antara sistem terbuka (sewa, komposter kawat atau slat) dan komposter cepat atau termal tertutup. Dalam sistem terbuka, pertukaran air dan udara terjadi secara alami dan tergantung pada ‘cuaca’ yang berlaku. Komposer cepat mengesankan dengan kebutuhan ruang yang sangat kecil. Dengan jumlah sampah yang lebih sedikit untuk dikomposkan, dinding samping yang tertutup mencegah kompos mengering dan terlalu cepat dingin. Dengan komposter tertutup, perhatian khusus harus diberikan pada ventilasi yang memadai. Kemungkinan pembasahan bahan harus dihindari. Pembalikan kompos yang lebih sering dapat mencegah proses pembusukan.
Aturan dasar pengomposan: Seni pengomposan terdiri dari menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi mikroorganisme. Untuk tujuan ini, kompos harus diangin-anginkan dengan baik dan lembab (tetapi tidak basah) dan memiliki permukaan sebesar mungkin. Aturan dasar paling sederhana untuk ini adalah: Campurkan kompos dengan sebanyak mungkin bahan kompos yang berbeda. Ini dapat dicapai melalui “lapisan material” yang berbeda. Untuk komposter cepat, disarankan untuk menyiapkan limbah kebun kering seperti ranting kecil, mulsa kulit kayu, tepung kayu atau jerami. Ini dapat ditambahkan secara teratur.
Gulma dan penyakit tanaman: Benih dan pucuk akar gulma dan tanaman lain yang tidak diinginkan biasanya tidak terbunuh dalam kompos kebun. Penyakit tanaman tertentu juga dapat menyebar melalui kompos. Limbah kebun yang sesuai harus dibuang di tempat sampah bio. Di pabrik pengomposan dan fermentasi, benih dan penyakit tanaman dibunuh dengan aman karena suhu tinggi yang dicapai dalam proses tersebut.
Apa lagi yang dapat Anda lakukan:
Rusak potongan pohon dan semak bertekstur kasar: permukaan yang lebih besar mempercepat proses pembusukan.
Gunakan kompos sebagai tanah pot serta pupuk dan kondisioner tanah di kebun.
Perhatikan tips yang lain tentang sampah organik dan tanah pot.
Jangan gunakan pupuk mineral: produksinya menghabiskan banyak energi dan membahayakan air tanah.
Penjelasan: Kotak cacing, juga dikenal sebagai kotak cacing, adalah kotak kayu tempat sampah organik membusuk menjadi kompos dengan bantuan cacing kompos khusus (bukan cacing tanah!). Ini dapat digunakan di dalam ruangan. Kotak cacing berbau seperti tanah hutan jika digunakan dengan benar.
Kompos adalah pupuk alami dan cara yang ideal untuk memperbaiki tanah. Ini sangat dihargai karena sifatnya yang beragam. Kompos menyuburkan tanaman, melonggarkan tanah, menyimpan air, meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kehidupan tanah.
Kompos secara alami mengandung semua nutrisi utama dan nutrisi. Dengan demikian, pasokan tanah dan tanaman dengan nutrisi dapat hampir sepenuhnya tertutup. Hanya dengan nitrogen, yang sebagian besar terikat secara organik dalam kompos, pupuk tambahan dapat diperlukan.
Kompos adalah makanan bagi kehidupan tanah yang sehat. Ia bekerja melawan patogen dari tanah (misalnya nematoda) – yang disebut efek phytosanitary – dan dengan demikian meningkatkan kesehatan tanaman.